Sunday, July 8, 2012

Sahaja

Terasa ingin mencatat sesuatu,sementara menunggu basuhan di mesin basuh selesai.
Aku benci dengan satu sikap ; menjadikan mesin basuh sebagai tempat merendam pakaian.
Namun aku cuba berdamai dengan mengatakan manusia itu tiada yang sempurna,erm.

Hari ke hari,aku kenal,siapa sebenarnya kawan.
Bukan cerewet, tapi sungguh aku dah penat, dengan mereka yang mengaku sebagai kawan,
Tika ada hajat, adalah dia. Saat sudah bosan atau ternama, mula bermain dengan emosi dengan kata-kata : bukan kau seorang saja kawanku. Cis.
Namun aku cuba berdamai dengan mengatakan manusia itu tiada yang sempurna

Realitinya,begitulah.
Dengan manusia ini,langsung tidak apa yang boleh diharap darinya.
Nak harapkan duit darinya,bukan dia pengatur rezeki. Hendak harapkan kasih darinya,belum tentu.
Jangan harap kebaikan darinya,sebab dia cuma manusia,risau nanti yang mengharap akan kecewa sakit,
Sandarkan harapan tu pada yang menciptakan manusia, dan yakin manusia itu cuma pengantaranya.

Hendak dibebelkan,aku bukan ahlinya,
Ikutkan saja kata hati aku : damaikanlah sangkaan kau, manusia itu tiada yang sempurna, bahkan diri kau sendiri masih banyak aib dan cela.

Justeru,dengan manusia, perlu saling kasih mengasihani. Kalau tak mampu diungkap,tunjukkan dengan kelakuan.

Aku yang bermuka garang,
menulis hal yang sedih dan serius.
Kenapa aku tak menulis hal yang gembira dan bahagia?
Entah...menunggu 'kawan sejati' barangkali.

Catatan ini,hanya catatan.
Bukan matan akidah mahupun syariah.

Ramadhan Kareem.

1 comment:

  1. "Dan solat itu laksana sinar rembulan, sedekah itu bukti keimanan, sedangkan sabar itu laksana sinar matahari."(Riwayat Muslim).

    ReplyDelete